ayokutip.com – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), mengejutkan publik saat secara terbuka menyatakan dukungan penuh kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dalam pidato penutupan Kongres PSI di Solo, Sabtu (19 Juli 2025), ia menyatakan “Saya akan bekerja keras untuk PSI”. Pernyataan ini mencerminkan komitmen kuat Jokowi mendukung konsolidasi internal PSI, terutama menjelang Pemilu 2029 dan target jangka panjang 2034.
Isi Pidato Jokowi dan Makna Dukungan?
1. Penegasan Simbolis: “Saya akan bekerja keras untuk PSI”
Dalam pidatonya di Graha Saba Buana, Jokowi menegaskan simbol airitisme PSI—gajah—diartikan sebagai lambang kebijaksanaan, kecerdasan, dan kekuatan. Ia menekankan bahwa hal itu mencerminkan visi partai dan menyatakan:
“Saya akan full mendukung PSI. Oleh sebab itu, saya akan bekerja keras untuk PSI.”
Pernyataan ini mendapat tepuk tangan meriah dari Kaesang Pangarep dan ribuan kader di lokasi.
2. Strategi Politik: Siapkan Mesin Partai dari Desa
Jokowi turut mendesak PSI menyiapkan struktur dari pusat sampai akar rumput. Menurutnya, struktur organisasi ibarat mesin, sementara kader adalah bensin—kombinasi keduanya penting agar partai kuat bergerak.
3. Target Pemilu 2029 dan 2034
Ia optimis PSI bisa menggenjot perolehan kursi legislatif di Pemilu 2029 hingga tiga kali lipat dari saat ini. Jokowi bahkan memperkirakan PSI akan menjadi kekuatan politik besar di Pemilu 2034, jika kerja keras dan strategi dijalankan konsisten.
Respons Kaesang Pangarep & Struktur Partai
1. Reaksi Ketua Umum PSI
Kaesang Pangarep langsung merespon dukungan Jokowi dengan semangat tinggi. Ia bersama jajaran menyatakan siap menindaklanjuti instruksi, memperkuat struktur partai dari DPP hingga kader akar rumput. Dengan dukungan ini, Kaesang dijagokan sebagai penerus politik Jokowi.
2. Konsolidasi Internal dan E‑Voting
PSI menegaskan terus mematangkan struktur partai lewat e‑voting satu anggota satu suara dan sistem kepemilikan partai yang demokratis (“Partai Super Tbk”). Strategi ini mendapat pujian Jokowi sebagai model partai modern tanpa dominasi elite.
3. Mobilisasi hingga Tingkat Desa
Jokowi menegaskan agar PSI turun langsung ke rakyat untuk menyerap aspirasi. Struktur partai sendiri harus dirampungkan maksimal hingga 2027, dan basis massa dibentuk melalui aktivitas langsung di desa dan daerah.
Implikasi Politik dan Tantangan ke Depan
1. Pengaruh di Kancah Politik Nasional
Dukungan publik dari Jokowi akan mengangkat citra PSI sebagai partai yang diperhitungkan. Modal ini dapat memperkuat posisi PSI dalam persaingan Pilpres 2029, mengingat Jokowi merupakan figur sentral politik kontemporer.
2. Tantangan Implementasi Struktur
Sistem e‑voting dan struktur baru PSI bisa menjadi tantangan di daerah. PSI harus bisa menyeimbangkan efisiensi digital dan pembentukan basis massa secara fisik, terutama desa dan kampung.
3. Konsistensi dan Reputasi
Jokowi menekankan PSI jangan mengulangi kesalahan Pemilu 2019 dan 2024—partai harus matang dari struktur internal hingga pengalaman politis agar tidak stagnan di Pemilu 2029.